Calung |
Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe (purwarupa) dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan memukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).
Manakala anda kebetulan berkunjung ke Sajian Sunda Sambara Woltermongonsidi, selain perangkat musik ini menjadi ornamen di beberapa ruangan restoran, anda mungkin akan dapat menyaksikan tim Calung Sambara sedang menyuguhkan atraksi permainan calung dan angklungnya di depan para tamu. Suguhan seni ini dimainkan untuk para tamu yang merayakan ulang tahun, atau momen istimewanya.
Manakala anda kebetulan berkunjung ke Sajian Sunda Sambara Woltermongonsidi, selain perangkat musik ini menjadi ornamen di beberapa ruangan restoran, anda mungkin akan dapat menyaksikan tim Calung Sambara sedang menyuguhkan atraksi permainan calung dan angklungnya di depan para tamu. Suguhan seni ini dimainkan untuk para tamu yang merayakan ulang tahun, atau momen istimewanya.
Gratis...
Barangkali anda sering mendengar namanya karena ini salah satu nama makanan yang cukup familiar. Kehadiran makanan ini di tanah sunda sudah cukup lama, diperkirakan sejak tahun 1930 sudah mulai dikenal masyarakat sunda. Seperti halnya cilok dan cireng, colenak juga merupakan nama yang berasal dari singkatan, yaitu dicocol enak. Dinamakan demikian karena cara memakannya dengan mencocolkan makanan tersebut pada saus gula merah yang dicampur dengan kelapa parut yang manis dan legit. Panganan yang berbahan dasar tape singkong yang diolah dengan cara dibakar terlebih dahulu dan diberikan saus yang terbuat dari gula merah, kelapa parut. Aroma harum yang tercium akan menggugah selera ketika anda akan mencicipinya, dan tape singkong terasa lembut saat anda menyantapnya.
Colenak |
Colenak sudah dikenalkan kepada dunia yaitu pada saat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung. Pada saat itu colenak dijadikan salah satu souvenir untuk tamu-tamu Negara peserta konferensi.
Anda ingin mencobanya atau sudah lama tidak menyentuhnya lagi? Silahkan datang dan nikmati sensasinya di Sajian Sunda Sambara, Jl. Woltermongonsidi No. 19 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan